Rabu, 07 Desember 2011

DETEKTOR GEMPA dari UNS

Solo , Tiga Mahasiswa Fakultas Teknik UNS berhasil menjuarai kompetisi rancang bangun 2010 tingkat nasional . Lomba digelar akhir Oktober lalu di Universitas Udayana Denpasar.Sebelumnya mahasiswa dari Fakultas yang sama menyabet mendali emas pada lomba karya ilmiah mahasiswa Nasional, dengan menciptakan alat detektor pencuri helm, mereka adalah Tatang kukuh W( Teknik Sipil 2007) , Ali Zakaria ( Teknik Sipil 2007), dan Fitrianto ( Teknik Mesin 2007),Tim berhasil menyisihkan 10 finalis dari berbagai perguruan tinggi , termasuk Universitas Bina Nusantara yang meraih juara II dan ITB sebagai juara III.
images/stories/lomba.jpg
Ini sangat bergengesi bagi kami ,karena semua finalis menampilkan hasil penelitian yang sangat hebat ,misalnya detektor banjir dan pemusnah sampah, kata Kukuh.Awalnya ide itu muncul ketika meraka mengikuti kuliah rekayasa gempa ,ditambah keprihatinan banyak gempa bumi yang muncul,karena lokasi Indonesia berada dikepungan gunung berapi dan lempengan bumi yang rawan gempa. Saat mereka dijagokan maju mengikuti lomba rancang bangun itu, muncul ide membuat alat detektor gempa bumi . Alat tersebut dilengkapi dengan sirine yang akan berbunyi nyaring karena goncangan yang terjadi.
Alatnya sangat sederhana dan dibuat dengan bahan murah , tidak sampai Rp. 100.000, hanya rangkaian sirine yang dihubungkan dengan bandul besi yang akan bergerak pendulumnya, sehingga mematikan arus listrik dan ditangkap sensor, akibat nya sirine berbunyi, u ngkap Kukuh. Alat sederhana ini bisa dipasang di gedung bertingkat tinggi ,seberapa peka bandul besi itu bergerak ? kukuh mengatakan sekecil apapun gempa, pendulum pada bandul akan bergerak, gempa skala kecil sampai besar akan terdeteksi oleh alat ini.